Semeru Ditutup Untuk Pendakian di 2015!


TEMPO.CO, Malang - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) akan menutup sementara jalur pendakian pada Januari 2015. Penutupan ini rutin dilakukan setiap tahun untuk memulihkan ekosistem kawasan tersebut. "Memberikan kesempatan pemulihan vegetasi," kata Kepala BBTNBTS Ayu Dewi Utari kepada Tempo, Rabu, 5 November 2014. (Baca: 25 Tanaman Asing Tumbuh Invasif di Gunung Semeru)

Pada awal musim hujan, ada kekhawatiran terjadi cuaca ekstrem yang membahayakan pendaki. Penutupan juga dilakukan untuk memperbaiki jalur dan papan petunjuk pendakian. Apalagi di sepanjang jalur pendakian rawan pohon tumbang dan tanah longsor. Pohon tumbang bisa terjadi tiba-tiba. Empat titik rawan pohon tumbang berada di jalur pendakian., terutama di sekitar Lumajang.

Setelah jalur pendakian ditutup, relawan, pencinta alam, dan petugas BBTNBTS akan membersihkan kawasan gunug. Mereka menurunkan sampah yang berserakan di sepanjang jalur. Sampah itu dihasilkan para pendaki Semeru. Sebagian besar adalah sampah plastik bekas bungkus makanan.

Ayu memastikan bahwa penutupan jalur pendakian tak ada kaitannya dengan kecelakaan yang menimpa pendaki asal Aceh Singkil, Achmad Fauzy, 32 tahun. Korban tewas tertimpa bebatuan. (Baca: Mahasiswa Pascasarjana Tewas di Puncak Semeru)

Pendaki harus menaati aturan batas pendakian maksimal sampai Kalimati pada ketinggian 2.700 meter di atas permukaan laut. Aturan itu sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Apalagi selama dua pekan terakhir muncul lontaran lava pijar dan material vulkanis yang menyebabkan kawasan hutan lindung terbakar. Jumlah pendaki dibatasi maksimal 500 orang per hari.

EKO WIDIANTO

Sumber: Tempo


http://www.freewebstore.org/Rainier-Indonesia/

0 comments: